RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
RPP )
SatuanPendidikan :
Kelas/Semester : X/ I (satu)
Mata
Pelajaran : PPKn
Topik : Kasus-kasus
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Waktu : 1 Pertemuan (2 x 45
menit)
A. Kompetensi Inti
Sikap
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
Pengetahuan
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.1
Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
berbagai aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan (ipoleksosbudhankam)
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
4.1
Menyaji kasus-kasus pelanggaran
HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka
perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Menghubungkan pelanggaran HAM yang
terjadi dengan perilaku yang seharusnya ditampilkan sesuai dengan nilai
Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.
3.
Menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengenai HAM dalam berbagai aspek kehidupan ideologi dan politik.
4.
Menjelaskan perilaku toleransi dan
harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia sebagai upaya penghormatan HAM dalam kehidupan bermasyarakat.
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui studi literatur siswa mampu
menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka
perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Melalui diskusi klasikal siswa mampu menghubungkan pelanggaran
HAM yang terjadi dengan perilaku yang seharusnya ditampilkan sesuai dengan
nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.
3.
Melalui tanya jawab siswa mampu menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengenai HAM dalam berbagai aspek kehidupan ideologi dan politik.
4.
Melalui pengamatan di lingkungan
sekitarnya siswa mampu mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia sebagai upaya
penghormatan HAM dalam kehidupan bermasyarakat.
E. Materi
Konsep tentang
HAM
Hak
asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia
sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Pasal 1
ayat (1) UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Kasus Pelanggaran HAM
Dalam sejarah
peradaban manusia telah banyak peristiwa dan penindasan terhadap manusia, baik
yang terjadi di wilayah publik maupun pada wilayah domestik yang di dalamnya
terjadi tindakan pelanggaran HAM. Sebagai contoh; Indonesia dijajah oleh bangsa
Belanda dan Jepang, oleh karena itu muncullah bentuk-bentuk perlawanan untuk
melindungi HAM dengan melakukan perlawanan terhadap para penguasa yang
menindas. Adanya bentuk pertentangan yang terjadi antara penjajah dengan yang
dijajah, yang berkuasa dengan rakyat, mayoritas dan minoritas, kaya dan miskin
serta tuan dan budak.
Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia :
1. Kasus Pembunuhan Munir
Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah
aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di
Malang, 8 Desember 1965. Munir pernah menangani kasus pelanggaran HAM di
Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah, kasus Timor-Timur dan masih banyak
lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda
Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir
meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun,
sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum
di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat.
2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT.
Catur Putra Surya (CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah
muncul ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh dari PT. CPS
menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah buruh pada tanggal 3
dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah memuncak ketika
Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya pada
tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia.
3. Penculikan Aktivis 1997/1998
Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus
penculikan aktivis 1997/1998. Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa
para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik.
4. Penembakan Mahasiswa Trisakti
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu
kasus penembakan kepada para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh
para anggota polisi dan militer.
5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili
Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di
Indonesia, yaitu pembantaian yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI
dengan menembak warga sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada
tanggal 12 November 1991.
6. Peristiwa Tanjung Priok
Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga
sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan
yang mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang
mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.
7. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan
beserta pembunuhan terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa
Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal
9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya Agresi Militer Belanda I. Puluhan
warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan
yang jelas.
F. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : - Pencarian
informasi (information search) melalui
pengamatan
-
Investigasi
Metode : Ceramah, tanya jawab,
diskusi, dan studi literatur.
Model Pemb : Snowball
Throwing
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
a. Guru mempersiapkan kelas dalam pembelajaran
(kebersihan kelas, berdoa, absensi, dan mengilustrasikan kasus pelanggaran
HAM yang tanpa sengaja terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa
untuk menanggapi.
b. Guru melakukan penjajakan kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran materi yang akan diajarkan seperti ”mengapa hal
tersebut dianggap pelanggaran HAM?”. Guru memberikan apresiasi atas jawaban
siswa dan kemudian meminta siswa untuk mencari berbagai literatur tentang
kasus pelanggaran HAM di bidang ideologi dan politik.
c. Guru memberikan informasi tentang kompetensi yang
akan dicapai.
|
15
menit
|
Inti
|
a. Mengamati
Siswa
disajikan cerita tentang kasus pelanggaran HAM “ Marsinah”, seorang buruh
yang menuntut upah minimum regional (UMR) pada perusahaan tempat dia bekerja.
Peserta didik diberikan waktu untu membaca kasus tersebut
b. Menanya
Siswa
membuat pertanyaan tentang kasus Marsinah minimal 3 pertanyaan
c. Mengumpulkan Informasi
Siswa
dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kasus
pelanggaran HAM di Indonesia dengan upaya perlindungan dan penegakkan HAM
d. Mengasosiasikan
Siswa
membuat analisis terkait faktor penyebab dan solusi yang diberikan dari kasus Marsinah dilihat dari kasus
pelanggaran HAM yang tadi dicari dilihat persamaan dan perbedaan kasus
pelanggaran HAM nya
e. Mengkomunikasikan
Setiap
siswa yang membuat pertanyaan minimal 3 bergabung dengan kelompoknya dan
membuat pertanyaan dalam kertas selembar untuk dilemparkan kepada kelompok
lain untu dijawab sesuai dengan model pembelajaran Snowball throwing. kelompok yang mendapatkan lemparan pertanyaan
tersebut mempresentasikan jawabannya didepan kelas dan sampai semua
kelompok kebagian.
|
60 menit
|
Penutup
|
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
|
10
menit
|
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Media
Teks UUD NRI tahun 1945, Gambar,
Spidol, board, kertas
2.
Sumber Belajar
Buku
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
kelas X
Buku
Pendidiksn Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas XI
Buku
Hak Asasi Manusia karya Prayoga Bestari
Artikel
dari Media massa cetak maupun elektronik
I.
Penilaian
1. Tes tertulis (essay) (terlampir).
2. Format penilaian observasi spiritual dan
sosial (terlampir).
Bandung,
Agustus 2014
Mengetahui,
Guru
Mata Pelajaran Guru
Praktikan
|
ULANGAN
HARIAN PPKn
Sekolah :
Kelas / Program : X
Tahun Ajaran :
Soal
Ulangan PKn Essay
1.
Apa yang dimaksud dengan hak asasi
manusia menurut pandangan anda?
2.
Sebutkan landasan hukum negara Indonesia
yang mengatur tentang HAM!
3.
Jelaskan hubungan antara kasus
pelanggaran HAM terhadap perilaku seorang warga negara!
4.
Sebutkan 3 kasus pelanggaran HAM yang
ada di Indonesia!
5.
Sebutkan macam-macam HAM yang ada di
Indonesia!
A.
Essay
1.
Pendapat sendiri
2.
a. UUD NRI Tahun 1945 pada pasal 27-34
3.
Pendapat sendiri
4.
Kasus Marsinah, Trisakti, Kerusuhan
Tanjung Periok dan lain-lain
5.
Macam-macam HAM
a. Hak asasi pribadi
b. Hak asasi ekonomi
c. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan
d. Hak asasi politik
e. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara
peradilan perlindungan
|
A.
Format Penilaian Observasi Sikap Spritual Dan Sosial Peserta
Didik
Kelas :
X/I (Satu)
Materi :
Hak Asasi Manusia
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pada kolom sikap spiritual dan sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah dan
rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-rata
skor tersebut tersebut
ke dalam nilai kualitatif berikut ini
Interval
|
Nilai Kualitatif
|
3,66-4,00
|
SB (Sangat Baik)
|
2,66-3,33
|
B (Baik)
|
1,66-2,33
|
C (Cukup)
|
< 1,33
|
K (Kurang)
|
No
|
Nama
|
Sikap Spiritual dan Sosial
|
|||||
1. Jujur
|
2. Disiplin
|
3. Toleransi
|
Total Skor
|
Nilai Rata-rata
|
Nilai Kualitatif
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
|
|
|
|
|
|
|
12.
|
|
|
|
|
|
|
|
13.
|
|
|
|
|
|
|
|
14.
|
|
|
|
|
|
|
|
15.
|
|
|
|
|
|
|
|
16.
|
|
|
|
|
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
|
|
|
|
|
|
19.
|
|
|
|
|
|
|
|
20.
|
|
|
|
|
|
|
|
21.
|
|
|
|
|
|
|
|
22.
|
|
|
|
|
|
|
|
23.
|
|
|
|
|
|
|
|
24.
|
|
|
|
|
|
|
|
25.
|
|
|
|
|
|
|
|
26.
|
|
|
|
|
|
|
|
27.
|
|
|
|
|
|
|
|
28.
|
|
|
|
|
|
|
|
29.
|
|
|
|
|
|
|
|
30.
|
|
|
|
|
|
|
|
31.
|
|
|
|
|
|
|
|
32.
|
|
|
|
|
|
|
|
RUBRIK PENSKORAN
1.
Aspek : Jujur
No.
|
Indikator Kejujuran
|
Penilaian Kejujuran
|
1.
|
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
|
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
|
2.
|
Tidak
menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
|
Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
|
3.
|
Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
|
Skor
3 jika 5 indikator muncul
|
4.
|
Melaporkan
barang yang ditemukan
|
Skor
4 jika 6 indikator muncul
|
5.
|
Melaporkan
data atau informasi apa adanya
|
|
6.
|
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki
|
|
2.
Aspek : Disiplin
No.
|
Indikator Disiplin
|
Penilaian Disiplin
|
1.
|
sama
sekali tidak bersikap disiplin selama proses pembelajaran.
|
Kurang (1)
|
2.
|
menunjukkan ada
sedikit usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
belum ajeg/konsisten
|
Cukup (2)
|
3.
|
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin
selama proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten
|
Baik (3)
|
4.
|
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
|
Sangat baik (4)
|
3. Aspek :
Toleran
No.
|
Indikator Toleran
|
Penilaian
Toleran
|
1.
|
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
|
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
|
2.
|
Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender
|
Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan peserta
didik
|
3.
|
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
|
Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan peserta
didik
|
4.
|
Dapat mememaafkan kesalahan/kekurangan orang lain
|
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta
didik
|
0 komentar:
Post a Comment